Allah berfirman: “Alaa inna awliyaa Allahi laa khawfun ‘alaihim wa laa hum yahzanuun” (ketahuilah bahwa para wali Allah, tidak pernah mengalami rasa takut dan rasa sedih). (QS Yunus: 62).

Phrase ayat janganlah takut atau khawatir dan jangan pula bersedih berulang ulang di sampaikan Allah dalam Al Quran diantaranya di surat Yunus ayat 62 tersebut.

Dalam surat itu diungkapkan seseorang yang sudah dianggap wali dan wali adalah orang orang yang dekat kepada Allah. Bagi orang yang dekat kepada Allah maka Allah akan melepaskan ketakutan dan kekhawatiran termasuk kesedihan hambaNya. Orang orang yang dianugerahi Allah demikian akan terlihat hidupnya lapang tenang di hatinya dan aura kebahagiaan terpancar di wajahnya.

Pencapaian kebahagiaan dengan anugerah lepasnya kekhawatiran dan kesedihan menjadi penting dimasa hidup saat ini yang hiruk pikuk dengan berbagai persoalan kehidupan maupun penghidupan. Tidak mudah menampilkan sikap orang yang tiada khawatir dan takut saat ini kecuali orang yang dilimpahi keimanan yang kuat.

Terkait kekhawatiran dan kesedihan ada pola yang jelas untuk aplikasi kepada kehidupan kita. Kekhawatiran lebih banyak muncul untuk hal hal terkait urusan kedepan, sementara kesedihan lebih mengarah pada hal hal atau urusan di masa lalu.

Kekhawatiran di masa depan sebenarnya bagi seorang yang beriman akan dipasrahkan kepada Allah bagaimana kedepannya sepanjang dia terus berusaha. Kekhawatiran yang muncul tidak semua terealisasi melainkan hanya sebagian kecil saja dan terlalu khawatir juga tidak baik jadi hanya membuang waktu saja.

Sementara kesedihan terkait masa lalu adalah mengarah kepada kegagalan atau kehilangan seseorang yang bila disesali terus juga menjadi tiada manfaat. Sebaliknya dengan menyatakan bahwa kegagalan dan kehilangan itu menjadi kuasa Allah sedikit banyak akan mengurangi rasa sedih kita. Kegagalan dan kehilangan semua dikembalikan kepada Allah ” Innalillahi wainna ilaihi rojiun” adalah ucapan yang bijaksana mensikapi kegagalan dan kehilangan. Kegagalan dan kehilangan kan disikapi dengan sikap untuk terus berupaya dan meyakini bila sudah tiba waktunya kesuksesan akan datang dan kehilangan digantikan dengan hal yang lebih baik.

Firman Allah : Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).(al baqarah 155-156)

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.