Pada haji tahun Ini saya dan istri berkesempatan melaksanakan haji bareng haji lokal dengan travel lokal bernama Al Rukin Al Kamis atau Pillar yang 5 yang berkedudukan di Riyadh. Reservasi haji menggunakan aplikasi nusuk dan yang kami pilih adalah paket haji seharga 10 ribu SAR perorang dengan tambahan 1000 SAR untuk transportasi menggunakan bus.
Sebagai peserta Haji bareng haji lokal tidak banyak pengantar atau bantuan terkait pengetahuan manasik dianggap semua peserta sudah paham. Karena itu kami banyak berusaha sendiri mendapatkan pengetahuan terkait manasik.
Kamipun berketetapan memilih Haji Ifrad dengan catatan seperti haji lokal sudah melaksanakan kegiatan umrah ditahun ini sehingga niat haji Ifrad hanya untuk haji. Bus berangkat tanggal 13 Juni atau tanggal 7 Zulhijjah jam 10 pagi dengan tujuan mengambil miqat di Sail al Qabir di Thaif. Mandi berpakaian ihram dan shalat ihram dilakukan di salah satu hotel di Thaif kemudian saat melewati sail al Qabir kami melaksanakan nat haji.
Terkait dengan haji Ifrad tersebut pihak Travel Saudi menyajikan program sebagai berikut :
hari pertama 8 Zulhijjah niat dari Miqat di Thaif lanjut ke Haram untuk tawaf Qudum dan Sai haji setelah itu bergerak ke Mina untuk Tarwiyah.
hari kedua 9 Zulhijjah berangkat ke Arafah untuk wuquf dan setelahnya mabit di Muzdalifah.
hari ke tiga 10 Zulhijjah pergi ke Jamarat untuk lontar jumrah Aqabah lanjut tahalul pertama kemudian mabit di mina.
hari ke empat 11 Zulhijjah mengikuti nafar awal lontar jumrah 3 batu ula wusto dan aqabah yang pertama kemudian mabit di mina,
hari ke lima 12 Zulhijjah lontar jumrah 3 batu ula wusto dan aqabah lanjut meninggalkan Mina menuju Haram untuk tawaf Ifadah dan wadha. setelah itu tahalul kedua dan rangkaian haji.
selesai.
Terkait dengan fasilitas untuk tenda di Mina kami tidur dalam satu tenda ada 20 orang namun berupa tempat tidur yang dilengkapi sekat dan masing masing sudah disediakan perlengkapan tidur seperti bantal dan selimut, kontak listrik lampu baca sehingga walau rapat antara jamaah satu sama lainnya tetap ada privacy. Sementara tenda di Arafah satu tenda berisi 200 orang disediakan sofa yang dapat ditarik menjadi tempat tidur lengkap dengan peralatan tidurnya.
Logistik dan makanan selama hajian di tenda sangat melimpah termasuk tersedia counter kopi dan teh, counter es krim dan kounter shawarma yang bebas dipesan. Makan pagi siang dan malam dengan sistem bufet, sudah tentu menu makanan arab, namun alhamdulilah tersedia pop mie.
Fasilitas Kamar mandi yang kerap dikeluhkan tidak dijumpai karena tersedia cukup banyak dan mesjid yang cukup luas untuk program shalat fardhu berjamaah dan khutbah selama mabit di Mina.
Kami juga melihat program yang dibuat sangat memperhatikan pergerakan jamaah supaya tidak begitu jauh berjalan dimana tenda mina ke stasiun kereta hanya 800 m saat di mina dan di Arafah hanya 200 m. Dari kereta di stasiun Jamarat langsung pada gedung jamarat lantai atas saja untuk pengguna kereta Al Mashair.
Penetapan tawaf ifadah dilakukan diakhir saat keluar mina juga sebagai bentuk efisiensi pergerakan jamaah afdolnya tawaf ifadah dilakuan setelah lontar jumrah aqabah pada tanggal 10 Zulhijjah namun pergerakan dari Mina ke Haram pada saat itu sudah pasti sangat padat.
Begitulah sekelumit pengalaman kami ikut hajian bareng orang lokal di Arab Saudi
Leave a comment