Pada suatu hari, pelayan Abu Bakar ash-Shiddiq datang membawa makanan untuknya. Abu Bakar kemudian langsung memakannya sesuap, padahal biasanya ia bertanya lebih dahulu tentang asal-usul makanan tersebut.
Bertanyalah pelayan kepada tuannya, “Engkau belum bertanya tentang asal usul makanan ini?” mendengar itu Abu bakar kemudian bertanya kepada pelayannya dan dijawab bahwa asal usul makanan itu berasal dari harta yang diperoleh dari hasil perdukunan sebelum Islam.
Mendengar hal itu, Abu Bakar Ash-Shiddiq sangatlah kaget dan berkata, “Engkau hendak mencelakakanku!” Kemudian dia berusaha memuntahkan makanan yang sudah disuapnya tadi. Orang-orang yang melihatnya heran dan berkata kepadanya, “Engkau tidak bisa mengeluarkan makanan itu hingga engkau meminum air dan memuntahkannya.”
Abu bakar Ash-Shiddiq lalu berkata, “baiklah ambilkan aku air.” Dia kemudian meminum air tersebut dan memasukkan jarinya ke tenggorokan sehingga berhasil memuntahkannya. Orang-orang berkata, “Semoga Allah merahmatimu wahai Abu Bakar, itu hanya sesuap.” Abu Bakar lalu menimpali, “Demi Allah, sekiranya makanan itu tidak keluar kecuali bersama nyawaku, niscaya aku akan mengeluarkannya!”
Begitulah sifat wara’ Abu Bakar Ra yang memiliki kehati-hatian sangat terhadap makanan haram.
(diambil dari http://kisahkisahislami.blogspot.co.id/2015/06/sifat-wara-dan-tawadhu-dari-abu-bakar.html)